Kinerja emiten (IHSG) diprediksi bergerak variatif pada perdagangan saham menuju akhir pekan ini. Rilis laporan keuangan semester I 2015 akan mewarnai laju IHSG. Kepala Riset PT NH Korindo Securities, Reza Priyambada mengatakan IHSG akan bergerak pada level support 4.700-4.705 dan resistance di level 4.723-4.755. IHSG diperkirakan cenderung melemah, lantaran pelaku pasar masih https://www.pinterest.com/bengkelharga/ mengantisipasi laporan keuangan emiten pada semester I 2015. \”Tampaknya, laju IHSG belum menemukan momentum untuk pembalikan arah menguat seiring sikap pelaku pasar yang cenderung menjauh dari bursa saham antisipasi rilis kinerja keuangan emiten yang dikhawatirkan melambat,\” tutur Reza dalam ulasannya, Jumat (31/7/2015). Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan, sentimen dalam
negeri dan regional mewarnai pergerakan indeks saham. Dari dalam negeri, kinerja IHSG dipengaruhi oleh laporan kinerja emiten semester I 2015. Dari regional pertumbuhan ekonomi dan angka pengangguran Amerika Serikat (AS) menjadi sentimen penggerak IHSG. \”Dari AS akan merilis data GDP growth rate yang diperkirakan ke level 0,24 persen QoQ dibandingkan sebelumnya di level minus 0,2 persen QoQ dan juga dirilis data initial jobless claims AS yang diperkirakan naik ke level 281 ribu dibandingkan sebelumnya ke level 255 ribu,\” tulis laporan tersebut. PT Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak variatif pada level suport 4.683 dan resistance 4.740. Di riset Sinarmas Sekuritas
meminta pelaku pasar mencermati beberapa saham di antaranya PT Nippon Indosari Corporindo Tbk (ROTI), PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), https://www.pinterest.com/bengkelharga/pins/ PT BW Plantation Tbk (BWPT), PT Waskita Karya Tbk (WSKT). Perdagangan saham Kamis 30 Juli 2015, IHSG ditutup pada level 4.712,49 atau turun 8,26 poin (0,18 persen). Indeks saham LQ45 juga turun 0,35 persen ke level 793,25.
Kinerja emiten kuartal 1 2015
No comments:
Post a Comment