Tuesday, 22 September 2015

Bandung express

Bandung lautan api BAGI bookaholic dengan kata lain penggila buku, begitu menggairahkannya bertandang ke pameran buku dari pada pameran lain seperti pameran lukisan, contoh. Pameran lukisan memanglah asik, sayang condong sepi serta sarat kontemplasi. Pas di nikmati saat masih tetap lajang serta perlu ruangan me time dengan suatu hal yang berbau seni untuk https://www.flickr.com/people/106049126@N08/ mem-booster­ spirit menulis lagi supaya lebih sensitif. Pameran seni lukis yang pertama kalinya saya kunjungi ada di auditorium Gedung CCF de Bandung, Jalan Purnawarman, th. 2004. Lukisannya bagus banget, serta kebetulan pelukisnya ada disana. Turut mencermati saya yang takjub dengan ekspresi suka. Sayangnya saya terlampau malu untuk terlibat perbincangan tentang


lukisannya. Hanya katakan bagus saja dengan suara nada mengagumi akan. Soalnya situasi sepi serta saya hanya satu yang bertandang kesana. Atmosfer sekian bikin saya tidak PD atau kurang nyaman, tak ajak rekan, sih. Tidak sama 180 derajat saat bertandang ke pameran buku, ramai banget, seperti pasar. Iyalah, pameran buku ‘kan adalah pasar spesial dari penerbit yang tergabung dalam IKAPI Jawa barat untuk orang-orang pencinta buku untuk bertandang dengan cara nyaman. Kita diundang untuk berburu buku-buku baru atau yang lagi beken plus keren. Menyelesaikan rasa kepo pada buku yang kita incar. Pikirkan, begitu asiknya lantaran dalam satu gedung, berkumpul banyak penerbit


keren, indie atau mayor, yang dapat kita tentukan plus pilah buku terbitannya. Serta beberapa toko buku beken juga ikut buka stand. Seperti Mitra Ahmad yang pernah saya kunjungi di Pasar Palasari, Bandung. Dengan kata lain, kita dimanjakan supaya tidak usah mutar-mutar keliling Bandung untuk buku incaran. Cukup di satu tempat seperti Gedung Landmark, Jalan Braga, Bandung yang luas serta adem. Braga yaitu jalan masa lalu selama https://www.flickr.com/groups/2852434@N22/ hidup saya. Menyusuri jalan masa lalu sembari berburu buku berasa sekali mendayung, tiga pulau terlampaui. Berkenang-kenangan, berburu buku, hingga mendapatkan rekan baru.



Bandung express

No comments:

Post a Comment