Tuesday 1 September 2015

Tenaga kerja langsung

Tenaga kerja china Dua negara, China dan Jepang berlomba-lomba merayu pemerintah Indonesia agar dimenangkan dalam tender pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Salah satu rayuan yang dilontarkan oleh Duta Besar China untuk Indonesia Xie Feng, pembangunan kereta cepat Jakarta Bandung oleh China akan menciptakan puluhan ribu lapangan pekerjaan. \”Dalam proses pembangunan ini setiap tahun bisa http://josemedinaphotography.com/steroid-epidural-injection-for-back-pain/ menciptakan 40 ribu lapangan kerja,\” kata dia, Jakarta, Senin (31/8/2015). Sejalan dengan itu, China pun sedang memberikan penawaran pada pemerintah Indonesia. Dalam penawaran tersebut, dia menuturkan akan memberikan jarak 10 kilomenter (km) lebih panjang dari yang diberikan Jepang. \”Saya sampaikan, kereta cepat kami 10 km lebih panjang dari Jepang dengan


harga lebih murah,\” tutur dia. Selain, dia menjanjikan dua stasiun utama di Jakarta yaitu Manggarai dan Gambir. Hal tersebut diharapkan dapat membantu pula mengurai kemacetan. \”Tambahan 10 km ada di Kota Jakarta, Ini meringankan kemacetan di Jakarta,\” tambahnya. Pada kesempatan yang sama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli menuturkan, proyek ini diharapkan menyerap tenaga kerja sebanyak mungkin. Terlebih, untuk pekerja kasar Indonesia. \”Supaya tenaga kerja sebanyak mungkin dari Indonesia. Terutama unskill bahwa ada engineer profesional wajar dari China dan Jepang,\” tandas dia. Rizal juga mengungkapkan, Pemerintah China menyetujui persyaratan yang diberikan pemerintah Indonesia terkait penggarapan kereta cepat Jakarta-Bandung. Ada sejumlah


poin yang telah disetujui dalam pertemuan dengan utusan China untuk proyek kereta cepat. Pertama, untuk pembiayaan tidak menggunakan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). \”Karena anggaran APBN kita akan pindahkan lebih banyak ke daerah luar Pulau Jawa. Untuk daerah di http://www.releaseport.com/seven-things-you-should-do-to-help-you-prepare-for-exams/ Jawa yang kemampuan dan daya beli lebih tinggi, kita andalkan kerja sama bilateral. Jadi, baik Jepang maupun China ini tidak gunakan anggaran APBN,\” kata dia.



Tenaga kerja langsung

No comments:

Post a Comment