Monday 16 November 2015

Defisit Neraca Pembayaran Indonesia Cukup Buruk

Katadata – Pada Jumat pekan lalu (13/11), Bank Indonesia (BI) mengumumkan sebuah kabar menggembirakan. Defisit Neraca Pembayaraan transaksi berjalan dalam Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kuartal III-2015 tercatat sebesar US$ 4,01 miliar atau setara dengan 1,86 persen dari produk domestik bruto (PDB). Pencapaian ini lebih baik dari defisit CAD pada periode Defisit Neraca Pembayaran sama tahun lalu yang sebesar US$ 7,04 miliar atau 3,02 persen dari PDB. Begitu pula lebih baik dibandingkan defisit pada kuartal II-2015 yang sebesar US$ 4,25 miliar atau setara 1,95 persen PDB. Deputi Direktur Departemen Komunikasi BI Junanto Herdiawan mengatakan, membaiknya kinerja transaksi berjalan ditopang oleh neraca perdagangan nonmigas. Pasalnya,


laju penurunan impor lebih cepat ketimbang penurunan ekspor nonmigas. Impor pada kuartal III-2015 turun 18,2 persen dari periode sama 2014 sedangkan ekspor pada rentang waktu yang sama melorot 11 persen. Adapun neraca perdagangan migas mencatat defisit yang relatif sama dengan kuartal sebelumnya yaitu US$ 2,13 miliar. Namun, yang paling mencolok adalah penurunan kinerja transaksi investasi portofolio. Pada kuartal III-2015, investasi portofolio mencatatkan defisit US$ 2,21 miliar. Padahal, pada periode sama 2014 masih surplus US$ 7,4 miliar dan pada kuartal II tahun ini surplus US$ 5,68 miliar. Ini juga merupakan Katadata defisit investasi portofolio pertama sejak kuartal III tahun 2011 silam. “Defisit


investasi portofolio terutama disebabkan oleh terjadinya net jual asing atas surat utang negara (SUN) dan saham domestik,” kata Junanto dalam siaran pers BI, Jumat lalu (13/11).



Defisit Neraca Pembayaran Indonesia Cukup Buruk

No comments:

Post a Comment