Sunday, 15 November 2015

Zulkifli nurdin

Zulkifli lubis atau Jokowi menggelar pertemuan tertutup dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) tadi malam. Pertemuan yang berlangsung selama 2,5 jam itu menghasilkan 3 hal penting, salah satunya mengubah nama KIH menjadi Partai-Partai Pendukung Pemerintah. Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) mendukung sikap Jokowi yang mengubah nama KIH tersebut. Menurut dia, untuk http://www.transformertoys.co.uk/discussion/user-99594.html menuntaskan persoalan bangsa Indonesia tidak perl?u ada lagi kubu-kubuan antara partai pengusung pemerintah maupun partai di luar pengusung pemerintah. ?\”Saya pernah jumpa sama Pak Presiden, Ibu Megawati, Pak Wiranto, Bang Surya Paloh, janganlah kita mengelompokkan republik ini, kita menghadapi persoalan yang berat, tantangan dari luar. Makanya saya sampaikan tolonglah janganlah


lagi KMP-KIH,\” kata Zulkifli di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (13/11/2015). Namun, Ketua MPR ini berujar, jika nanti ada lagi kelompok-kelompok yang dibentuk partai politik menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2019, hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar. \”Kalau nanti ada koalisi lagi untuk Pilpres akan datang, ya tidak apa-apa. Nanti kan ada (Pilpres) lagi kan, ya tidak apa-apa,\” jelas dia. Meskipun PAN sudah menyatakan dukungannya terhadap pemerintahan, namun partai berlambang matahari itu tidak ikut dalam rapat semalam. Zulkifli beralasan rapat semalam dikhususkan untuk parpol yang tergabung dalam KIH. ?\”Oh saya udah pendukung dan http://www.small-business-forum.com/member.php?u=1373768 bergabung, Jelas. Semalam tidak hadir itu ?kan


itu masih KIH. Saya kan mengatakan tidak KMP tidak KIH karena sudah tidak relevan lagi,\” ucap Zulkifli.



Zulkifli nurdin

No comments:

Post a Comment