Friday 1 January 2016

mitos tentang sidik jari manusia

Kadang sains menemukan sesuatu yang aneh, lebih aneh dari yang dibayangkan pseudosains. Sidik jari telah lama dipandang memiliki fakta ilmiah yang kokoh. Fakta-fakta ilmiah kokoh mengenai sidik jari antara lain: Sidik jari tiap manusia beda Sidik jari ada pada semua primate dan beberapa mamalia Sidik jari berevolusi untuk membantu genggaman herpes genital kissing primata Sidik jari memiliki hubungan dengan penyakit emotional tertentu atau kecerdasan yang sangat tinggi Satu hal yang mengejutkan adalah munculnya “fakta” baru di masyarakat kalau sidik jari berhubungan dengan bakat anak. Akibatnya sejumlah lembaga dan perusahaan mengkampanyekan jasa pemeriksaan sidik jari anak untuk melihat potensi sang anak di masa depan.


Tapi, yang semacam ini sangat dekat dengan pseudosains seperti ramalan tapak tangan. Mari kita cek klaimnya satu demi satu: Kami sudah membahas sebelumnya kalau kecerdasan ganda tidak ilmiah. Ia tidak punya bukti efektivitas, tidak punya bukti neurologis, tidak punya alat ukur, ambigu dalam definisi, sebenarnya adalah bakat ganda dan tautologis. Jasa Sidik Jari memang benar merujuk kalau kecerdasan ganda sebenarnya bakat ganda, tapi gagal menyadari kalau kelemahan lainnya. Tiap jari berhubungan dengan tiap lobus di Otak Menurut klaim jasa sidik jari: Jari kelingking = Occipital lobe Jari manis = Temporal lobe Jari tengah = Parietal lobe Jari telunjuk = Substandard


frontal lobe Ibu jari = Exceptional Frontal lobe Sekarang kita bandingkan dengan fungsi tiap lobus otak ini Occipital lobe = berasosiasi dengan proses image Temporal lobe = berasosiasi dengan persepsi dan pengenalan stimuli auditori, memori dan ucapan herpes genital ou mycose Parietal lobe = berasosiasi dengan gerakan, orientasi, persepsi stimuli Substandard frontal lobe = berasosasi dengan konsep persepsi dan penalaran Exceptional frontal lobe = berasosiasi dengan penalaran, perencanaan, bagian dari ucapan.



mitos tentang sidik jari manusia

No comments:

Post a Comment