Monday 16 November 2015

Studi: Kurang Aktivitas Fisik Juga Dialami Anak-anak di Day Care

Studi: Kurang Aktivitas Fisik Juga Dialami Anak-anak di Day Care Ketika anak dititipkan di day care, tidak hanya kemampuan akademik mereka saja yang mesti dilatih. Aktivitas fisik juga perlu mereka lakukan apalagi bukan tak mungkin anak-anak di day care pun jarang melakukan aktivitas fisik. Studi baru yang dipublikasikan di American Journal of Preventive Medicine menunjukkan bahwa hanya tiga dari sepuluh http://search.bt.com/result?p=www.ruangtani.com/10-cara-lengkap-dan-mudah-budidaya-ternak-jangkrik-menghasilkan/&poi=&y=Web+Search&rd=r2 anak di day care yang menghabiskan waktu sekitar satu jam untuk beraktivitas di luar ruangan. Studi tersebut dilakukan para peneliti di Cincinnati Children\’s Hospital Medical Center terhadap lebih dari 380 anak usia 3-6 tahun yang ada di 30 day care. Para peneliti mengunjungi day care antara bulan November 2009 dan


Januari 2011. Mereka mengukur tingkat aktivitas anak-anak dengan accelerometers dan menghitung indikator kegiatan fisik lain seperti peralatan bermain indoor dan outdoor, taman bermain di luar ruangan, dan jumlah bola yang biasa digunakan di luar ruangan. Selain itu, diperoleh data bahwa 90 persen day care melaporkan sudah menjadwalkan dua atau lebih sesi bermain di luar ruangan. Namun, hanya 40 persen anak yang ikut dalam dua atau lebih sesi bermain di luar ruangan. Sementara, hampir sepertiga atau 32 persen anak tidak pernah melakukan aktivitas di luar ruang sama sekali. \”Kita tahu bahwa aktivitas fisik penting untuk perkembangan anak. Apalagi, tetap aktif bisa


meningkatkan kesehatan tulang dan jantung dan itu terkait dengan perbaikan mood, perhatian, dan kemampuan kognitif anak. Selain itu, tentu saja aktivitas fisik berperan pentin untuk mencegah obesitas pada anak,\” tutur peneliti senior dr Kristen Copeland yang terlibat dalam studi ini. Apalagi, National Association for Sport and Physical Education (NASPE) merekomendasikan agar anak-anak usia prasekolah melakukan aktivitas fisik setidaknya 120 menit per hari. Menurut Copeland, cuaca hujan memang bisa menjadi kendala saat anak hendak bermain di luar ruangan. Namun, bukan berarti para pengajar tidak bisa memanfaatkan kegiatan di dalam ruangan. \”Anda bisa mengajak anak mendorong untuk memindahkan meja, menari, ya meskipun


idealnya mereka bisa berlari seperti di luar ruangan, minimal dengan membuat mereka bergerak dan tidak hanya duduk statis saja, itu sudah lebih baik,\” lanjut Copeland dikutip dari berbagai sumber pada Senin (16/11/2015). Copeland tak menampik mungkin saja banyak orang tua brpikir bahwa bermain di luar ruangan bukan merupakan proses belajar. Untuk itu, ia mengingatkan bahwa banyak penelitian sebelumnya menunjukkan keterampilan motorik kasar anak juga salah satu kunci kecerdasan mereka. Dengan begitu, beraktivitas di luar ruangan sambil mengeksplorasi segala hal di sekitar juga bermanfaat http://search.azby.fmworld.net/websearch/search?select=1077&cflg=%8C%9F%8D%F5&htmltype=2&Text=www.ruangtani.com/10-cara-lengkap-dan-mudah-budidaya-ternak-jangkrik-menghasilkan/ bagi anak. \”Saya harap makin banyak day care yang lebih peduli dan juga menyadari bahwa aktivitas di


luar ruangan pun penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak,\” tutur Copeland.



Studi: Kurang Aktivitas Fisik Juga Dialami Anak-anak di Day Care

No comments:

Post a Comment