Saturday 5 December 2015

Edit dna

Sebuah perdebatan panas terjadi dalam pembahasan penggunaan alat editing gen baru dalam telur, sperma, dan embrio manusia. Perdebatan panas itu terjadi pada Selasa 1 November. Sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (2/12/2015), para ahli etika dan ilmuwan berkumpul dalam pertemuan puncak internasional guna membahas teknologi yang memiliki kekuatan untuk mengubah DNA anak-anak http://wiki.typhoon.gov.cn/index.php?title=User:Larry4e yang belum lahir. Beberapa kelompok telah menyerukan pembatasan penggunaan teknologi yang dikenal sebagai CRISPR-Cas9 ini. Teknologi tersebut telah membuka batas baru dalam pengobatan genetik karena kemampuannya untuk memodifikasi gen dengan cepat dan efisien. Hille Haker, ketua teologi moral Katolik di Universitas Loyola Chicago, mendukung larangan internasional terhadap penelitian dua tahun


yang melibatkan perubahan sel reproduksi manusia atau disebut sel germline ini. Dia berpendapat bahwa praktik-praktik tersebut melanggar kebebasan anak-anak yang belum lahir yang tidak akan memiliki kesempatan untuk menyetujui perubahan dalam kode genetik mereka. Tapi John Harris, seorang profesor bioetika di Universitas Manchester Inggris justu berpendapat sebaliknya. \”Kita semua memiliki kewajiban moral tak terhindarkan. Untuk melanjutkan penyelidikan ilmiah ke titik di mana kita dapat membuat pilihan rasional. Kita belum pada titik itu. Bagi saya, pertimbangan moratorium adalah hal yang keliru. Penelitian tetap diperlukan,\” kata Harris. CRISPR-Cas9 bekerja sebagai jenis gunting molekuler yang selektif dapat membuang bagian-bagian yang tidak diinginkan dari


genom dan menggantinya dengan peregangan baru DNA. Beberapa ilmuwan memandang bahwa sudah terlambat untuk melarang setiap penggunaan teknologi dalam sel reproduksi manusia karena teknologi ini mudah diakses dan digunakan secara luas http://mathcontest.olemiss.edu/forums/memberlist.php?mode=viewprofile&u=544613 di banyak laboratorium. Namun, ini juga tak berarti mudah bagi mereka untuk mengomersilkannya. Hal itu karena masalah regulasi yang mungkin sulit meluluskannya.



Edit dna

No comments:

Post a Comment