Friday, 4 December 2015

MotivasiCorner : Waspadalah, Bisikan ‘Ghaib’ dari Sang Istri

Anda Ingin Tahu ? Waspadalah, Bisikan ‘Ghaib’ dari Sang Istri Saat Harun Ar Rasyid sedang menyiapkan pengganti kepemimpinann dari anak-anaknya. Dia melihat di antara anak-anaknya yang paling layak adalah Al Ma’mun. Keinginannya ini bertentangan dengan keinginan istrinya yang berasal dari nasab mulia Quraisy; Zubaidah. Karena Zubaidah mempunyai anak dari Harun bernama Al Amin. Sementara Al Ma’mun hanya anak dari mantan http://goo.gl/3G6gfF budaknya. Berita Harun yang lebih memilih Al Ma’mun daripada Al Amin membuat Zubaidah sangat gundah. Hingga ia menghadap Harun Ar Rasyid dan mengadukan keberatannya. Harun berkata tegas:“Sesungguhnya ini umat Muhammad dan tanggung jawab terhadap rakyat yang diberikan Allah ini terikat di leherku. Sementara aku tahu antara anakku dan anakmu. Anakmu


tidak layak menjadi Khalifah. Dan tidak layak untuk rakyat!” Tapi Zubaidah tetap ngotot,“Anakku, demi Allah lebih baik dari anakmu dan lebih layak untuk memimpin. Bukan orang dewasa yang bodoh juga bukan anak kecil yang tidak layak memimpin. Lebih dermawan jiwanya dari anakmu. Dan lebih pemberani.” Harun menjawab lagi,“Sesungguhnya putramu lebih aku cintai. Tetapi ini Khilafah, tidak layak memegangnya kecuali orang ahli. Kita akan dimintai pertanggungan jawab tentang masyarakat ini. Kita tidak sanggup menghadap Allah dengan membawa dosa mereka.” Lihatlah bagaimana seorang suami yang bijak. Walau ia lebih paham dari istrinya yang hanya mengedapankan rasa, tetapi Harun ingin menampakkan bukti secara


langsung bahwa Al Ma’mun lebih layak dari Al Amin. Harun berkata, “Duduklah di sini, agar aku bisa tunjukkan kedua anak kita ini.” Harun Ar Rasyid dan istrinya duduk di kursi dan memanggil pertama kali Al Ma’mun. Saat Al Ma’mun datang, ia menundukkan pandangannya. Menunggu lama di depan pintu dalam keadaan berdiri. Lama sekali, hingga terasa pegal kakinya. Hingga diizinkan untuk masuk, ia pun duduk. Kemudian Al Ma’mun minta izin untuk bicara. Setelah diizinkan, ia memulai dengan memuji Allah atas anugerah bisa melihat orangtuanya dan berharap Allah selalu memberi solusi dalam kepemimpinannya. Kemudian ia minta izin mendekat kepada Harun dan Zubaidah.


Setelah diizinkan, Al Ma’mun maju dan mencium kaki, tangan dan kepala ayahnya itu, selanjutnya mendatangi Zubaidah dan melakukan hal yang sama. Kemudian dia kembali ke tempat duduknya semula. Kemudian ia mengucap syukur akan keberadaan ibu yang baik. Selanjutnya Harun Ar Rasyid berkata: Nak, aku akan memberikan kepadamu kepemimpinan ini dan mendudukkanmu di http://goo.gl/CFzWt1 tempat kekhilafahan. Karena aku melihatmu layak untuk menjadi Khalifah.



MotivasiCorner : Waspadalah, Bisikan ‘Ghaib’ dari Sang Istri

No comments:

Post a Comment