Monday 14 December 2015

Neraca Dagang Kemungkinan Defisit Lagi Tahun Depan

Neraca Dagang Bisa Kembali Defisit Tahun Depan Katadata – Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Perekonomian Bobby Hamzar Rafinus menuturkan, devaluasi renminbi bakal menyebabkan harga produk-produk Cina lebih kompetitif alias murah. Alhasil, barang-barang dari Negeri Panda itu akan menyerbu masuk ke negara-negara lain, termasuk Indonesia. Alhasil, impor barang dari Cina akan semakin besar sehingga Neraca Dagang menyebabkan defisit neraca dagang kian membengkak. Namun, Bobby belum bisa memperkirakan berapa besar dampak devaluasi tersebut terhadap defisit neraca dagang Indonesia dengan Cina. “Saya belum tahu. Tapi setiap langkah devaluasi itu meningkatkan daya saing dari barang produk Cina,” katanya di Jakarta, Jumat (11/12). Adapun untuk neraca dagang bulan November lalu,


Bobby masih berharap dapat mencetak surplus. Optimisme itu dilatari oleh penurunan impor yang lebih dalam ketimbang ekspor sepanjang bulan lalu. Namun, dia memperkirakan, angka surplusnya tidak terlalu besar. “Ada infrastruktur dan manufaktur mulai bergerak dibandingkan kuartal lalu sehingga meningkatkan impor,” imbuhnya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2015 mengalami surplus Katadata US$ 1,01 miliar. Nilai ekspor mencapai US$ 12,08 miliar atau turun 4 persen dari bulan sebelumnya, sedangkan impor US$ 11,07 miliar atau turun 4,27 persen dari September 2015.



Neraca Dagang Kemungkinan Defisit Lagi Tahun Depan

No comments:

Post a Comment