Tuesday, 1 September 2015

Anggaran gedung baru dpr

Realisasi anggaran Kementerian Perhubungan hingga 31 Agustus 2015 baru 16,3% dari total Rp 65 triliun tahun ini. Serapan anggaran itu masih rendah, sehingga pihaknya harus menggenjot serapan anggaran dalam 4 bulan terakhir. \”Serapan anggaran per 31 Agustus 2015 adalah 16,3 persen, lebih rendah dari targetnya. Masih akan kami kejar dalam http://bibby-scientificusa.com/back-chiropractor/ 4 bulan terakhir,\” kata Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (1/9/2015). Dia menjelaskan, dari total anggaran Rp 65 triliun tersebut, Rp 20 triliun di antaranya untuk belanja rutin pegawai dan barang jalan, sedangkan Rp 45 triliun untuk belanja modal. Anggaran


yang bermasalah penyerapannya berasal dari pos belanja modal. \”Belanja rutin pegawai dan barang itu sudah Rp 20 triliun, nggak ada masalah,\” ucapnya. Dari total belanja modal Rp 45 triliun, sebanyak Rp 17 triliun masih terblokir alias belum bisa dicairkan. Namun, Jonan masih optimistis, Rp 12 triliun di antaranya masih bisa direalisasikan, sementara sisa Rp 5 triliun kemungkinan besar benar-benar tidak bisa terserap. \”Dari hasil evaluasi kami, total blokir Rp 17 triliun, yang betul-betul tidak bisa Rp 5 triliun. Jadi Rp 12 trilun bisa dikerjakan cepat karena pengadaan barang,\” paparnya. Jonan beralasan, rendahnya serapan anggaran ini disebabkan berbagai hal, seperti belum


adanya perubahan nomenklatur, belum adanya TOR untuk kegiatan, terkendala pengadaan lahan, belum adanya http://bibby-scientificusa.com/teaching-survival-guide-students-new-teachers-part-5-advanced-body-language/ persetujuan untuk proyek multiyears, dan sebagainya. Meski demikian, Jonan optimistis serapan anggaran Kemenhub dapat mencapai paling tidak 80% pada akhir tahun. Sebab, hanya Rp 5 triliun dari total anggaran Rp 65 triliun yang benar-benar tidak bisa dicairkan. \”Total serapan kami bisa 80-90 persen,\” pungkasnya.



Anggaran gedung baru dpr

No comments:

Post a Comment