Ini Lho Alasan Warga Kaya Tiongkok Order Properti di Australia Properti di Australia dserbu oleh orang asing bukan cerita baru. Jika pada era 1980-an kota-kota di benua kangguru ini diserbut orang Jepang, pada abad milenium ini didominasi oleh masyarakat kaya Tiongkok. Tahun lalu, masyarakat Tiongkok tersebut menyerap seperempat pasok baru di Sydney & di Melbourne, seperlimanya. Jumlah tersebut diperkirakan masih service office murah di jakarta terus naik. Credit Suisse memperkirakan kalau orang-orang Tiongkok itu akn menumbuhkan investasi di properti Australia hingga senilai 60 miliar dolar Australia (Rp589,81 triliun) dalam lima tahun mendatang. Hal apa yang membuat warga Tiongkok doyan dgn properti Australia? Satu hal yg paling menarik adalah kedekatan. “Hanya terbang sembilan jam serta cuma
beda waktu dua jam antara Tiongkok serta Australian,” kata Monika Tu, agen properti kelahiran Tiongkok yang sudah lama berkiprah di Australia. Hal lainnya adalah sistem pendidikan di Australia yang jg terkenal sangat baiik & masyarakat setempat yang begitu terbuka. “Itulah kenapa orang Tiongkok senang dgn negeri ini,” tambah Tu. Sejatinya Australian juga punya peraturan yg cukup ketat atas kepemilikan properti oleh org asing. Warga bukan lokal ini hanya boleh beli hunian baru. Tetapi status mereka tak dipermasalahkan, siapapun pemegang visa sementara atau permanen boleh membeli di mana pun mereka suka. Utk cara membeli, mereka dipersilakan menggunakan banyak cara, entah menggunakan
lembaga pengelola dana atau pengelola investasi lain. Mereka jg percaya dgn keamanan membeli properti di sana, terutama di Sydney, kota paling popular di Australia. Kambing Hitam Dari 2009, biaya real estat di Sydney, melonjak hingga 60 persen serta naik 15 persen dalam dua tahun terakhir. Akibatnya, banyak kaum muda lokal tak dapat menggapai biaya hunian yang terus menanjak itu. Hal inilah yang setelah itu banyak yang menyalahkan kalau ramainya pembeli asing, terutama dari Tiongkok, yang jadi biang keladinya. Bahkan sekelompok warga lokal sempat melakukan protes di depan konsulat Tiongkok di Sydney dan menyatakan kalau sudah terjadi “invasi Tiongkok di pasar
real estat”. Tetapi John McGrath, salah satu agen real estat ternama di Australia dan salah satu juri reality show di televisi, The Block, mengulas kalau warga Tiongkok tersebut hanya dijadikan kambing hitam atas kenaikan harga. Menuirutnya, pembeli mayoritas properti di Sydney tetap warga setempat dan jumlahnya gak berkurang, meski ada masyarakat asing. Namun, sedikit berbeda merupakan tanggapan Nigel Stapleton, ahli ekonomi real-estat dari University of New South Wales Business School, yang jasa virtual office di jakarta menilai bahwa orang asing tersebut sebenarnya tdk begitu mengenal pasar lokal, sehingga mereka kadang kepingin membeli dengan biaya lebih tinggi. Nah, inilah yang membentuk biaya baru.
Ini Lho Alasan Masyarakat Kaya Tiongkok Order Properti di Australia
No comments:
Post a Comment