Friday, 23 October 2015

Kabut asap riau hari ini

Kabut asap riau Rumput dan dedaunan yang semula kering dan berdebu mulai basah disiram air hujan. Namun rintik air dari langit itu tak cukup membuat semburat hijau alaminya muncul kembali. Padahal sudah 3 hari sejak 7 Oktober 2015, hujan lebat terus-menerus mengguyur seisi kota. Namun begitu, Ridho mengaku amat bersyukur. Ini karena sudah http://www.1570wcle.com/2015/10/18/the-secret-world-of-search-engine-optimization.html 2 bulan lebih hujan tidak mengguyur kotanya, Jambi. Sebelumnya kabut asap yang memenuhi langit membuat kota itu berubah warna menjadi kekuningan karena bercampur debu. Setelah hujan turun, warna kuning pun berganti putih. \”Alhamdulillah, meski kabut masih pekat, sekarang terlihat putih karena hujan semalam, kemarin-kemarin kekuningan. Hujan lebat sekali lagi saya


yakin kabut asap akan hilang,\” kata Ridho, warga Seberang Kota Jambi kepada Liputan6.com, Kamis 8 Oktober 2015. \”Mungkin karena baru sekali hujan lebat, jadi asapnya belum hilang. Apalagi lahan gambut yang terbakar kalau disiram air biasanya lebih tebal asapnya. Mudah-mudahan hujan kembali lebat hari ini,\” imbuh dia. Kabut asap tahun ini memang dahsyat. Sejak September 2015, tercatat ada 500 penerbangan yang terpaksa dibatalkan lantaran pekatnya asap di daerah tersebut. Tebalnya kabut tak memungkinkan pesawat melintas. Karena alasan itulah Presiden Jokowi menunda keberangkatannya ke Jambi hingga Sabtu (10/10/2015). Mengungsi Doa Ridho terjawab. Hujan terus turun di langit Jambi sampai Jumat 9


Oktober 2015. Maka tak heran jika kabut asap berangsur tipis. Namun itu tak cukup untuk membuat warga Jambi mampu bertahan bernapas di dalam kabut. Tak tahan terkurung pekatnya kabut asap yang selama 2 bulan lebih bertahan di Jambi, sebagian warga mengungsi ke beberapa kota di Pulau Jawa. Salah satu warga yang mengungsi adalah Suratman (39). Suratman yang sehari-hari bertugas sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Pemkab Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) memilih mengungsikan sementara istri dan ketiga anaknya di rumah orang tuanya di Sragen, Jawa Tengah. \”Saya kasihan akan kondisi istri dan anak-anak. Apalagi anak-anak saya masih kecil. Daripada tiap


hari menghirup asap kotor, saya memilih mengungsikan mereka ke rumah orang tua sementara waktu menunggu kondisi asap membaik,\” ujar Suratman kepada Liputan6.com, Jumat 9 Oktober 2015. Hal senada diungkapkan Dede (40), salah seorang warga Jambi yang sehari-hari bekerja di salah satu perusahaan perkebunan di provinsi itu. Dia sudah mengungsikan kedua anaknya yang masih balita ke rumah orang tuanya di Bekasi, Jawa Barat, http://eatgreentennessee.com/the-organic-way-to-search-engine-optimize-your-site/ hampir satu bulan ini. \”Saya khawatir pekatnya kabut asap berdampak pada kesehatan anak saya. Meski berat harus berpisah, terpaksa saya ungsikan ke rumah orang tua selama beberapa waktu menunggu kondisi asap hilang,\” kata Dede.



Kabut asap riau hari ini

No comments:

Post a Comment