Wednesday, 4 November 2015

Kotoran telinga berwarna putih

Kotoran telinga Di Indonesia, profesi pembersih telinga mungkin belum biasa. Namun, ini lumrah di Tiongkok. Seperti dilansir dari situs The Daily Mail, Selasa (27/10/2015), setiap hari para pembersih telinga siap melayani penduduk maupun turis yang berkunjung di Chendu, salah satunya Peng Dajun, 54, yang menekuni profesi ini selama 42 tahun. Sudah 4 http://www.letsjock.com/bloggin-with-the-big-boys-how-you-can-do-it-too/ generasi di keluarga Peng yang memilih pekerjaan pembersih telinga sebagai mata pencaharian. Bersama dengan puluhan para pembersih telinga lain, akhir September 2015, Peng Dajun menandatangani petisi agar profesi mereka dinobatkan sebagai warisan budaya non-benda karena sudah ada sejak masa lampau. “Menyatakan kegiatan ini sebagai warisan budaya non-benda adalah upaya melindungi


tradisi ini. Menurut saya hal ini baik,” ucap Peng Dajun. Di Indonesia, profesi pembersih telinga mungkin belum biasa. Namun, ini lumrah di Tiongkok. Seperti dilansir dari situs The Daily Mail, Selasa (27/10/2015), setiap hari para pembersih telinga siap melayani penduduk maupun turis yang berkunjung di Chendu, salah satunya Peng Dajun, 54, yang menekuni profesi ini selama 42 tahun. Sudah 4 generasi di keluarga Peng yang memilih pekerjaan pembersih telinga sebagai mata pencaharian. Bersama dengan puluhan para pembersih telinga lain, akhir September 2015, Peng Dajun menandatangani petisi agar profesi mereka dinobatkan http://www.letsjock.com/blog-yourself-happy-or-rich-heres-how-to-get-started/ sebagai warisan budaya non-benda karena sudah ada sejak masa lampau.


“Menyatakan kegiatan ini sebagai warisan budaya non-benda adalah upaya melindungi tradisi ini. Menurut saya hal ini baik,” ucap Peng Dajun.



Kotoran telinga berwarna putih

No comments:

Post a Comment