Uang kuliah tunggal ui Markus Sihombing (29), mahasiswa Fakultas Hukum semester tujuh Universitas Bung Karno (UBK) seketika tak mampu berpikir ketika namanya terpampang dalam Majalah Dinding (Mading) kampusnya. Dirinya pun nekat menjadi copet lantaran upah yang ditawarkan temannya sangat menggiurkan. Galau dan bimbangnya perasaan memang sudah diakui mahasiswa angkatan 2009 itu sejak sepekan http://www.erikbergdesign.com/necessary-event-planning-accessories/ lalu. Dirinya yang sedang mempersiapkan skripsi mengaku resah lantaran pihak kampus sudah menangihnya uang kuliah, sementara kiriman uang dari orangtuanya di kampung tidak kunjung datang. Pikirannya pun terpecah, saat kawan yang dikenalnya di bilangan Senen, Jakarta Pusat mengajaknya bekerja sebagai copet. Lama berpikir dan meyakinkan diri, dirinya pun menyanggupi dan
turut serta untuk mendampingi temannya. Namun sial bagi Markus, baru sekali ikut mencopet, dirinya justru tertangkap saat beroperasi di dalam Bus Transjakarta Koridor II jurusan Pulogadung-Harmoni, Rabu (25/2) sore. Korban pencopetan, Dedy Chandra (38) karyawan swasta pun segera memegang tangannya saat hendak turun di Halte Transjakarta Gambir 1. Pemuda yang tinggal di indekos, Jalan Perintis, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur itu pun tidak dapat mengelak saat sebuah ponsel Android Lenovo milik korban ditemukan dalam tasnya. “Bukan saya yang nyopet, saya cuma dapet operan, yang nyopet itu namanya Andi Manurung (29), orangnya juga baru saya kenal,\” jelasnya sembari membuka baju di
Pospol Medan Merdeka Timur, Rabu (25/2). Diakuinya, ajakan mencopet terpaksa dilakukannya lantaran dirinya harus menyiapkan uang sebesar Rp 2 Uang kuliah mahal juta untuk biaya kuliah dan membayar uang indekos sebesar Rp 350 ribu per bulan. \”Saya butuh bayar uang daftar ulang dan sebentar lagi harus bayar indekos,” ujar Markus meminta ampun.
Uang kuliah tunggal uns
No comments:
Post a Comment