Monday, 31 August 2015

Dibombardir komentar tajam aliando ajak damai exo-l lewat akun instagramnya

Sore itu menjadi sore yang kelam bagi Iran. Senja 30 Agustus 1981, hiruk pikuk dan langit yang masih cerah mendadak berubah mencekam. Sebuah ledakan bom menggelegar dari suatu tempat. Membuat penduduk Teheran, Iran panik. Ternyata ledakan terjadi di Gedung Kantor Perdana Menteri Iran Mohammad-Javad Bahonar. Perdana Menteri tersebut saat http://bestgrouponclone.com/plagiarism/ itu tengah di dalam gedung. Ia tak sendiri, ada Presiden Iran Mohammad-Ali Rajai juga di dalamnya. Aparat kepolisian dan tim penjinak bom saat itu bergegas bertindak dan turun ke lokasi demi menemukan 2 orang paling penting di negara itu. Sementara, asap tebal masih menyelimuti kantor pemerintahan yang baru saja luluh


lantak karena ledakan. Setelah beberapa jam pencarian, Presiden Rajai dan Perdana Menteri Bahonar ditemukan dalam keadaan tewas. Ada juga pejabat tinggi Iran lainnya yang turut menjadi korban. Demikian yang dimuat Veterans Today. Saat kejadian, memang Presiden, Perdana Menteri dan Dewan Keamanan Nasional tengah rapat darurat atas serangan bom yang terjadi 2 bulan sebelumnya dan mengakibatkan sejumlah anggota parlemen dan tokoh nasional tewas. Dalang dari 2 serangan bom ini diduga kuat merupakan kelompok militan Mojahedin-e Khalq Organization (MKO, yang kemudian dikenal sebagai Hypocrites). Dari hasil penyelidikan, diketahui bawah salah satu anggota MKO berhasil menyusup ke kantor pemerintahan dan meletakkan bom waktu


di dalamnya. Presiden Rajai merupakan Presiden ke-2 Republik Islam Iran. Dia diangkat sebagai Kepala Negara, menggantikan pendahulunya, Abol-Hasan Bani-Sadr yang melarikan diri ke Eropa setelah jabata presidennya dicopot parlemen. Sejak itu, organisasi militan MKO yang merupakan loyalis Bani-Sadr geram. Kelompok tersebut menyatakan perang terhadap Republik Islam Iran dan mengancam akan melancarkan serangan teror terhadap para petinggi negara. Ketika situasi negara sedang memanas, Iran juga tengah berkonflik panas dengan Irak. Presiden Irak Saddam Hussein ketika itu baru saja mendeklarasikan perang melawan Iran. Jet tempur Irak beberapa kali menjatuhkan roket ke Iran. Sejarah lain mencatat pada 30 Agustus 1999, Rakyat Timor Timur


mengikuti referendum yang diselenggarakan oleh PBB dalam misi UNAMET untuk menentukan kemerdekaan. Pada akhirnya, Timor Timur yang kini menjadi Timor Leste resmi melepaskan diri dari Republik Indonesia. Pada 30 Agustus 2007, seperti dimuat BBC Indonesia, Mahkamah Agung mengeluarkan keputusan kasasi yang memenangkan mantan Presiden Suharto dalam kasus gugatan terhadap Majalah Time terkait dimuatnya artikel tentang kekayaan Soeharto dengan judul \”Soeharto Inc How Indonesia\’s Longtime Boss Built a Familly Fortune\”. Dalam putusan tersebut, Time dinyatakan harus meminta maaf dan membayar ganti rugi kerugian immateriil kepada keluarga Soeharto senilai Rp 1 triliun. Namun http://moaobgy.com/2015/08/several-types-of-obesity-surgery-available/ kemudian, Time mengajukan Peninjauan Kembali yang hasilnya dibebaskan dari


tuntutan tersebut. \”Berita yang dimuat oleh majalah Time masih dalam batas kode etik pers,\” ujar anggota majelis, Hatta Ali. (Ado/Vra)



Dibombardir komentar tajam aliando ajak damai exo-l lewat akun instagramnya

No comments:

Post a Comment