Monday, 31 August 2015

Kepincut cowo culun

Kepincut cinta paman dolit youtube Mungkin ini kisah cinta yang sulit dicerna akal sehat. Bayangkan saja, korban penganiayaan justru mencintai orang yang menganiayanya. Atau ada seseorang yang tetap bertahan dan makin cinta kepada pasangannya meski ia kerap diperlakukan buruk oleh si pasangan. Dalam dunia psikologi, apa yang dialami korban ini dinamakan Stockholm Syndrome, istilah yang http://kellyballard.com/sleep-abzs-plain-talk-about-insomnia-medications dicetuskan ahli kriminal dan psikiater Nils Bejerot dan dipopulerkan psikiater Frank Ochberg. Demikian yang dimuat BBC Magazine, seperti dikutip pada Minggu (23/8/2015). Istilah ini bermula dari insiden perampokan di Bank Sveriges Kreditbanken, Kota Stockholm, Swedia pada 23 Agustus 1973 silam. \”Pesta sudah dimulai!\” begitu kata Jan-Erik Olsson perampok yang baru


saja memulai aksinya di bank tersebut. Pria yang baru saja bebas dari penjara itu menyandera 4 pegawai bank, yang terdiri dari 1 laki-laki dan 3 perempuan. Masing-masing korban bernama Birgitta Lundblad, Elisabeth Oldgren, Kristin Ehnmark and Sven Safstrom. Selama 6 hari, ke-4 korban disekap, diikat bom, dan dianiaya oleh Olsson di bank. Namun anehnya, para korban tersebut malah balik simpati kepada si perampok dan meminta agar mereka bisa dibebaskan bersama perampok. Kristin, perempuan yang menjadi salah satu korban bahkan jatuh cinta pada Olsson si penyandera. Selama hampir sepekan, Olsson menyandera para korban, polisi terus bersiaga. Sejumlah sniper berjaga di titik


strategis untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Sementara pelaku dikabarkan terus http://kellyballard.com/professors-teachers-alike-continue-using-professional-development-plans-to-keep-them-ahead-of-the-game menyiksa korban. Proses negosiasi berlangsung pelik. Olsson melontarkan beberapa permintaan supaya sandera bisa dibebaskan. Salah satunya bisa bebas dan keluarga bersama sandera bersamaan. Namun aparat sempat menolak.



Kepincut cowo culun

No comments:

Post a Comment