Spbg pondok ungu PT Pertamina (Persero) meresmikan lima Stasiun Penyaluran Bahan bakar Vi-Gas di Jakarta hari ini. Peresmian kelima SPB Vi-Gas yang dipusatkan di SPBU COCO 31.137.01 Gandaria, Jakarta Timur tersebut dilakukan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat dan Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang. Dengan peresmian ini, kini Pertamina telah efektif http://americorpsmi.org/uncategorized/strategi-membeli-ruko-tanpa-uang-tanpa-hutang/17384/ mengoperasikan sebanyak 23 SPB Vi-Gas, di mana 17 unit beroperasi di Jabodetabek, tiga unit di Bali, satu unit masing-masing di Bandung, Semarang dan Yogyakarta. “Dengan dioperasikannya lima SPB Vi-Gas ini diharapkan akan memperkuat pengembangan pasar Vi-Gas di Jakarta dan sekitarnya, hal ini sekaligus mendukung program konversi BBM ke bahan bakar
gas di sektor transportasi yang digalakkan oleh pemerintah. Dengan penggunaan Vi-Gas yang sangat ramah lingkungan, DKI Jakarta dapat mengurangi polusi udara yang berasal dari emisi kendaraan,” terang Ahmad Bambang, Jakarta, Kamis (26/2/2015). Kelima SPB Vi-Gas yang tersebar di Jakarta Barat dan Timur tersebut masing-masing memiliki kapasitas penyimpanan sebanyak 6 Metric Ton (MT) atau setara dengan 11.800 liter. Dengan kapasitas tersebut jika digunakan untuk pengisian angkutan umum, maka bahan bakar Vi-Gas cukup untuk disalurkan kepada sekitar 500 unit kendaraan per hari. Menurutnya, Pertamina akan terus fokus mengembangkan bisnis Vi-Gas di Indonesia dengan melakukan pembangunan infrastruktur dan outlet lebih banyak untuk memudahkan
masyarakat menjangkau bahan bakar yang ekonomis dan ramah lingkungan. Menurut dia, saat ini Pertamina telah menyelesaikan pembangunan SPB Vi-Gas serupa yang berlokasi di Solo, Jawa Tengah, dan Surabaya, Jawa Timur yang dalam waktu dekat akan mulai dioperasikan. “SPBG Vi-Gas di kedua kota tersebut kami targetkan beroperasi pada awal tahun ini juga. Kami akan optimalkan jaringan SPBU Pertamina yang tersebar luas di seluruh Indonesia dan serta dukungan finansial yang kuat untuk mendukung kebijakan konversi BBM ke bahan bakar gas secara cepat, tepat, dan masif,” ungkap Ahmad. Dia mengatakan, bahan bakar Vi-Gas, tuturnya, pertumbuhan konsumsinya telah meningkat rata-rata sekitar 40 persen per
tahun dari semula 185 kilo liter (kl) pada 2008 menjadi 1.000 kl pada 2013. Melihat tren tersebut dan didukung dengan http://www.zlwd-me.com/strategi-membeli-ruko-tanpa-uang-tanpa-hutang/ ketersediaan pasokan, perkembangan teknologi, desain converter kit LGV yang lebih praktis, dan perkembangan desain mobil ‘dual fuel BBM-LGV’ dunia, dia meyakini masyarakat akan lebih menerima Vi-Gas sebagai alternatif BBM di masa mendatang.
Spbg mampang
No comments:
Post a Comment