Thursday 26 February 2015

Menteri keuangan

Menteri kesehatan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuldjono angkat bicara mengenai lonjakan harga beras yang terjadi beberapa pekan terakhir di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Menurut Basuki, lonjakan harga beras ini terjadi karena produksi dalam negeri tidak mencukupi, sehingga demand melebihi suplai yang ada di pasaran. Selain itu, saat ini http://electronicindia.info/14756/uncategorized/strategi-membeli-ruko-tanpa-uang-tanpa-hutang/ memang belum memasuki musim panen raya. Basuki mengakui, untuk mencapai produksi yang maksimal harus memiliki sistem irigasi yang baik. Namun tidak hanya itu, terdapat juga faktor lain. \”Faktor tersebut seperti benih, pupuk, cara tanah, penyuluhan, dan air. Ini walaupun ada air, tidak ada pupuk, maka pertumbuhannya kopong, stamina tumbuhnya tidak


kuat,\” ucap Basuki saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis (26/2/2015). Basuki pun mendukung pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang mengungkapkan bahwa untuk mencapai swasembada pangan tidak perlu menunggu sampai tiga tahun. Untuk mencapai swasembada yang cepat perlu pemberian benih dan pupuk secara benar dan tepat waktu. \”Makanya, sekarang tidak ada tender lagi, semua ada di e-catalog, yang penting kualitasnya sama, tinggal tunjuk yang penting tepat waktu,\” kata Basuki. Namun jika swasembada pangan hanya mengandalkan pembangunan irigasi yang baru serta revitalisasi, maka target swasembada dalam tiga tahun akan sulit tercapai. \”Kalau kita bikin irigasi, itu untuk tiga tahun mendatang,


padahal target swasembada tiga tahun lagi. Sekarang pun petani cuma punya lahan 0,3 hektare (ha). Kalau hanya bisa hasilkan 5 http://disposableprojects.com/17131/2015/02/26/strategi-membeli-ruko-tanpa-uang-tanpa-hutang.html ton per ha, mereka tidak sejahtera, harus lebih dari 7 ton per ha. Makanya, benih dan pupuk harus tepat waktu dan tepat mutu,\” tukasnya.



Menteri keuangan

No comments:

Post a Comment